Wakil Rektor III UNEJ: 986 Tim Ikut dalam Seleksi PPK Ormawa yang Tidak Lolos, Akan Jadi Rekomendasi Program Pengabdian Lembaga

Posted by : menarane September 27, 2025

Wakil Rektor III UNEJ: 986 Tim Ikut dalam Seleksi PPK Ormawa yang Tidak Lolos, Akan Jadi Rekomendasi Program Pengabdian Lembaga*

Jember, 26 September 2025.menaranews-online.com
Universitas Jember (UNEJ) menunjukkan komitmen serius dalam mendukung kreativitas dan pengabdian mahasiswa, khususnya melalui Program Penguatan Kapasitas (PPK) Organisasi Mahasiswa (Ormawa) yang digagas oleh Kemendikbudristek. Dari total 986 tim mahasiswa UNEJ yang berpartisipasi dalam seleksi PPK Ormawa 2025, tidak semuanya berhasil lolos ke tahap implementasi. Namun demikian, pihak kampus memastikan bahwa karya, gagasan, dan rencana aksi yang telah disusun tidak akan berhenti begitu saja.

Dr. Fendi Setyawan, S.H., M.H., Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni UNEJ, menegaskan bahwa ide-ide yang lahir dari mahasiswa tetap akan mendapat ruang aktualisasi. “Bagi tim yang belum berkesempatan lolos di PPK Ormawa, UNEJ akan memberikan rekomendasi agar proposal dan program mereka bisa dialihkan menjadi kegiatan lain, misalnya melalui program pengabdian fakultas, Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M), maupun dimasukkan dalam kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) tematik,” ungkapnya saat menghadiri kegiatan PPK Ormawa HMPS IPA ASE di Desa Kalianyar, Kabupaten Bondowoso, Kamis (25/09/2025).

Menurut Fendi, proses seleksi nasional yang digelar Kemendikbudristek memang sangat kompetitif. Ribuan proposal dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia bersaing ketat. Namun, keberanian mahasiswa UNEJ dalam menyusun dan menawarkan solusi bagi masyarakat adalah modal berharga. “Gagasan mereka bukan sekadar tulisan. Itu adalah bentuk kepedulian nyata mahasiswa UNEJ terhadap permasalahan sosial, lingkungan, pendidikan, maupun ekonomi di desa. Maka, sudah sepantasnya UNEJ menjaga semangat itu dengan menyalurkannya pada jalur lain,” tegasnya.

Kegiatan PPK Ormawa HMPS IPA ASE di Desa Kalianyar sendiri menjadi bukti bagaimana mahasiswa mampu menghadirkan program berbasis pemberdayaan masyarakat. Melalui program Pojok Cerdas Bersinar, mahasiswa menghadirkan ruang belajar kreatif bagi anak-anak desa, sekaligus ruang diskusi masyarakat untuk meningkatkan literasi sains dan teknologi. Ia menyebutkan, kegiatan semacam ini menjadi cerminan implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi yang sejatinya bukan hanya tanggung jawab dosen, tetapi juga mahasiswa.

Lebih lanjut ia menambahkan, UNEJ tengah menyusun kebijakan agar hasil seleksi PPK Ormawa bisa dijadikan basis bank ide pengabdian. Nantinya, fakultas maupun lembaga di lingkungan UNEJ dapat mengakses gagasan tersebut untuk kemudian dikolaborasikan bersama pemerintah daerah, lembaga swadaya masyarakat, maupun mitra industri. Dengan cara ini, meski tidak lolos seleksi nasional, ide mahasiswa tetap bisa hidup dan memberi manfaat bagi masyarakat.

“986 tim yang sudah mendaftar itu adalah aset besar. Bayangkan, ada ratusan ide yang lahir dari semangat mahasiswa untuk membangun desa. Jika semuanya bisa disinergikan, maka dampaknya sangat luas, bukan hanya bagi masyarakat Jember atau Bondowoso, tetapi juga kawasan Tapal Kuda dan bahkan Jawa Timur,” imbuhnya.

Dirinya juga menekankan, UNEJ berkomitmen menjadi kampus yang mendorong mahasiswa untuk terlibat aktif dalam menyelesaikan permasalahan bangsa, khususnya di tingkat lokal. Ia berharap, melalui pendekatan kolaboratif, mahasiswa bisa berperan sebagai motor penggerak pembangunan berbasis inovasi. “Ke depan, setiap gagasan mahasiswa harus punya jalur implementasi. Tidak ada yang sia-sia. Karena itu, UNEJ akan terus memperkuat skema pendampingan proposal dan sinergi lintas program,” ujarnya.

Kegiatan di Desa Kalianyar juga mendapat apresiasi dari masyarakat setempat. Kepala Desa Kalianyar menyampaikan bahwa hadirnya mahasiswa UNEJ membawa energi baru bagi masyarakat. Anak-anak desa lebih bersemangat belajar, sementara warga dewasa mendapat tambahan pengetahuan praktis yang bisa diterapkan dalam keseharian.

Dengan adanya komitmen dari UNEJ ini, ia berharap mahasiswa semakin yakin bahwa setiap karya mereka berharga dan punya peluang untuk diimplementasikan. “Semangat mahasiswa tidak boleh padam hanya karena belum lolos seleksi. Justru dari sini mereka belajar, bahwa inovasi harus terus diasah, kolaborasi harus diperluas, dan dedikasi harus dijaga,” pungkasnya.

(Mn-is)

RELATED POSTS
FOLLOW US