
*DAAD, Gerbang Mahasiswa dan Dosen Melanjutkan Studi ke Jerman*
Jember, 22 September 2025 menaranews.online.com
Pemerintah Jerman melalui Deutscher Akademischer Austauschdienst (DAAD) memberikan kesempatan luas bagi mahasiswa dan dosen Indonesia untuk melanjutkan studi ke Jerman. Komitmen ini disampaikan oleh Direktur Kantor Regional DAAD untuk Indonesia, Singapura, Malaysia, dan Timor Leste Dr. Guido Schnieders. Dalam sambutan secara daring, Guido Schnieders mengajak mahasiswa dan dosen Universitas Jember (UNEJ) untuk memanfaatkan beragam skema beasiswa yang ada, mulai beasiswa magister dan doktoral hingga pendanaan riset.
Guido Schnieders hadir secara daring dalam kegiatan sosialisasi program DAAD bertajuk “Your Gateway to Academic and Career Opportunities in Germany” yang digelar khusus untuk mahasiswa dan dosen UNEJ di aula lantai 3 gedung rektorat (22/9/2025). Menurut Guido Schnieders, UNEJ adalah salah satu Perguruan Tinggi di Indonesia yang rutin mengirimkan mahasiswa dan dosen melanjutkan studi maupun melakukan penelitian. Bahkan UNEJ memiliki DAAD Research Ambassador yakni Prof. Kartika Senjarini dari FMIPA UNEJ.
“Saya berharap makin banyak mahasiswa dan dosen UNEJ yang akan berangkat ke Jerman, baik melanjutkan studi atau dosen yang melakukan penelitian,” tutur Guido Schnieders.
Acara dibuka secara resmi oleh Rektor UNEJ, yang pagi itu didampingi para wakil rektor. Kehadiran rektor dan para wakil rektor menegaskan pentingnya posisi Jerman bagi UNEJ. Dalam sambutan pembukaannya, Iwan Taruna mendorong makin banyak mahasiswa dan dosen UNEJ yang melanjutkan studi ke luar negeri, khususnya ke Jerman. Pasalnya melanjutkan studi ke luar negeri akan memberikan pengalaman, perspektif, hingga jejaring yang bersifat global pula.
“Manfaatkan kegiatan hari ini sebaik-baiknya, sebab siapa tahu nasib Anda akan berubah setelah mengetahui cara mendapatkan beasiswa Jerman melalui DAAD,” ujar Iwan Taruna memberikan semangat pada peserta yang hadir.
Apa yang disampaikan oleh Rektor UNEJ dibenarkan oleh DAAD Research Ambassador, Prof. Kartika Senjarini yang menjadi moderator dalam acara ini. Dosen di FMIPA UNEJ ini menceritakan kisah Lutfiana Mutiara Sari yang tepat setahun lalu mengikuti kegiatan sosialisasi program DAAD dan kini bersiap menempuh kuliah doktoral di Heidelberg University. Oleh karena itu guru besar di bidang Biologi ini berharap makin banyak mahasiswa dan dosen mencoba meraih beasiswa DAAD.
“Selain mahasiswa dan dosen yang meneruskan studi, saat ini ada tiga orang dosen UNEJ yang tengah mengajukan pendanaan untuk risetnya melalui DAAD,” ungkapnya.
Penjelasan mengenai peluang melanjutkan studi dan karier di Jerman selanjutnya disampaikan oleh Head of the Science and Technology Section Kedutaan Besar Jerman di Jakarta, Annisa Fitria. Menurutnya kuliah di Jerman memiliki banyak keunggulan mengingat Jerman dikenal secara luas sebagai negara yang unggul di bidang IPTEK.
“Uniknya, mayoritas perguruan tinggi di Jerman tidak mengenal uang kuliah seperti di Indonesia, karena mendapatkan pendanaan dari pemerintah Jerman. Jadi ayo raih kesempatan kuliah di 422 perguruan tinggi di Jerman melalui DAAD,” jelas Annisa Fitria. Pemaparan mengenai teknis memperoleh beasiswa melalui DAAD juga disampaikan oleh Program Officer for Scholarship and Alumni Programs, DAAD Jakarta, La Budza secara daring.
Sesi pemaparan kemudian dilanjutkan dengan diskusi yang berlangsung aktif, sebab mendapatkan sambutan hangat dari dosen maupun mahasiswa UNEJ. Salah satunya ditanyakan oleh Evita dosen Fakultas Hukum yang bermaksud melanjutkan studi ke jenjang doktoral. Evita banyak berkonsultasi mengenai mekanisme pemberian beasiswa dan kesempatan membawa keluarga.
“Jerman itu negara yang ramah bagi mereka yang akan meneruskan studi lanjut, termasuk bagi yang akan membawa keluarganya. Yang penting memperoleh beasiswa DAAD dan profesor yang akan membimbing kita. Sebab keberadaan profesor pembimbing ini sangat penting,” jawab DAAD Research Ambassador Prof. Kartika Senjarini. (iim)
