
Dari Lereng Raung yang Tersembunyi, Desa Wisata Rowosari Menyapa Dunia Tawarkan Surga Wisata Baru*
Jember, 18 September 2025.menaranews.online.com.
Desa Rowosari di Kecamatan Sumberjambe, Jember, perlahan mencuri perhatian publik. Terletak di kaki Gunung Raung dengan panorama sawah, sungai, dan Air Terjun Tujuh Bidadari yang menawan, desa ini kini menjelma menjadi destinasi wisata baru berkat kolaborasi antara masyarakat lokal dan Universitas Jember.
Di balik rimbunnya hutan pinus dan sejuknya udara lereng Gunung Raung, sebuah desa kecil bernama Rowosari kini tengah menapaki babak baru. Dahulu hanya dikenal sebagai desa pertanian dengan hamparan sawah dan perkebunan, Rowosari kini perlahan muncul sebagai destinasi wisata alam yang siap menyaingi kawasan wisata populer lain di Jawa Timur.
Perubahan besar ini bukanlah kebetulan. Sejak 2021, kelompok sadar wisata Pokdarwis Raung bersama Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) mulai serius mengelola potensi alam yang ada. Dukungan semakin kuat ketika tahun 2025 Universitas Jember melalui Program Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat (PKM) Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi dengan Ketua, Dr. Ati Kusmiati, SP., MP., beserta anggotanya Diah Puspaningrum SP, MP., Rebecha Prananta S.Si., M.Si., dan Meidiana Purnamasari, S.P., M.P., M.BA., turun tangan memberi pelatihan, pendampingan, hingga infrastruktur penunjang wisata.
Ati Kusmiati, Ketua Tim PKM UNEJ membuat pelatihan penerapan Sapta Pesona, desain ulang paket wisata berbasis potensi lokal, hingga pelatihan keselamatan river tubing di sungai sekitar air terjun. Tak ketinggalan, Pokdarwis juga dibekali keterampilan mengelola media sosial untuk promosi digital. Pelatihan ini sangat membantu memperkuat magnet wisata di Desa Rowosari.
“Salah satu magnet utama Rowosari adalah Air Terjun Tujuh Bidadari. Air terjun ini dikelilingi hutan pinus yang sejuk dan jalur trekking menantang, sehingga cocok bagi wisatawan yang gemar petualangan. Selain itu, keberadaan sungai di sekitar kawasan juga membuka peluang untuk river tubing, kegiatan arung sungai yang kini mulai dibuka kembali oleh Pokdarwis didapmpingi oleh tim kita,” ujarnya.
Sementara itu, Ahmad Supardi, Ketua Pokdarwis Raung Rowosari juga mengatakan, tak hanya wisata alam, Rowosari juga menawarkan konsep agrowisata. Wisatawan bisa langsung melihat proses budidaya kopi, durian, dan alpukat, sekaligus mencicipi produk unggulan yang ditanam warga setempat. Hal ini menjadikan Rowosari sebagai destinasi yang tidak hanya menyegarkan mata, tetapi juga memberikan pengalaman edukatif.
“Tak hanya diberi pelatihan, tim PKM juga memasang papan penunjuk arah dan papan edukasi wisata. Kehadiran fasilitas ini membuat wisatawan lebih mudah menemukan lokasi, bahkan tersedia barcode digital yang dapat diakses untuk informasi tambahan,” katanya.
Ia berharap, Desa Rowosari semakin dikenal luas dan mampu bersaing dengan destinasi wisata lain di Jawa Timur. “Semoga Desa Rowosari benar-benar menjadi desa wisata kebanggaan Jember, bermanfaat bagi anak cucu, dan bisa terus berkembang. Alhamdulillah, manfaatnya sudah terasa. Sekarang pengunjung tidak bingung lagi karena ada papan petunjuk lengkap dengan barcode. Petani kopi dan durian juga mendapat tambahan ilmu untuk mendukung agrowisata,” pungkasnya.(is)
