
FEB UNEJ Angkat Isu Strategis Global Lewat International Guest Lecture: Mengupas Siapa Untung dan Siapa Menanggung Biaya SDGs
Menaranews.online.com Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jember (FEB UNEJ) kembali menunjukkan komitmennya dalam menghadirkan wacana akademik berkelas internasional melalui penyelenggaraan International Guest Lecture bertajuk “The SDGs as a Global Political Economy Arena: Who Benefits, Who Pays the Cost?” pada Rabu, 10 September 2025 di Ruang Moh. Hatta, FEB UNEJ.
Kuliah tamu ini menghadirkan akademisi internasional, Dr. Suyatno Ladiqi dari Universiti Sultan Zainal Abidin (UniSZA), Malaysia, yang secara kritis mengulas dimensi politik dan ekonomi di balik implementasi Sustainable Development Goals (SDGs).
Dalam sesi yang penuh antusiasme, Dr. Suyatno menjelaskan bahwa SDGs bukan sekadar kerangka pembangunan berkelanjutan, tetapi juga arena tarik-menarik kepentingan global. Menurutnya, ketimpangan masih menjadi persoalan utama: negara-negara berkembang justru sering menanggung beban besar implementasi, sementara keuntungan lebih banyak dirasakan oleh negara maju dengan kapasitas ekonomi dan infrastruktur yang kuat. “Kita perlu melihat SDGs bukan hanya dari sisi idealismenya, tetapi juga dari realitas politik-ekonomi global. Pertanyaan pentingnya adalah: siapa yang benar-benar memperoleh manfaat, dan siapa yang menanggung ongkosnya?” tegas Dr. Suyatno.
Suasana diskusi berlangsung hidup, dengan mahasiswa dan dosen FEB UNEJ aktif mengajukan pertanyaan seputar posisi Indonesia dalam percaturan global hingga strategi mewujudkan pembangunan yang lebih adil di Asia Tenggara. Interaksi ini menegaskan relevansi topik SDGs, bukan hanya dalam tataran global, tetapi juga dalam praktik pembangunan nasional.
Dekan FEB UNEJ, Prof. Dr. Isti Fadah, M.Si., menilai kegiatan ini penting untuk memperluas wawasan sivitas akademika. “SDGs harus dipahami secara komprehensif, termasuk sisi politik dan ekonomi yang menyertainya. Dengan pemahaman ini, mahasiswa FEB UNEJ akan lebih siap menjadi generasi kritis yang mampu menempatkan kepentingan nasional dalam konteks global,” ungkap Prof. Isti Fadah.
Sementara itu, Wakil Dekan FEB UNEJ, Prof. Dr. Novi Puspitasari, M.Si., Ak., CA., selaku PIC kegiatan menambahkan bahwa kuliah tamu internasional merupakan langkah strategis untuk memperkuat jejaring global. “International Guest Lecture menghadirkan pengalaman belajar dengan standar internasional. Kami akan terus berupaya mendatangkan narasumber dari berbagai negara untuk memperkaya perspektif mahasiswa dan memperkuat posisi FEB UNEJ di kancah global,” jelasnya.
Melalui kuliah tamu ini, FEB UNEJ tidak hanya mempertegas perannya sebagai pusat pembelajaran ekonomi dan bisnis, tetapi juga sebagai ruang dialog kritis yang berani mengangkat isu strategis dunia. Dengan menghadirkan topik tentang siapa yang diuntungkan dan siapa yang menanggung biaya dalam implementasi SDGs, FEB UNEJ mengokohkan komitmennya mencetak lulusan yang visioner, berwawasan global, serta peduli pada keadilan pembangunan berkelanjutan.
(Mn*)
